norbit

Rabu, 29 Juni 2016

JEBAKAN BAHASA

Dulu kata ASU dan ANJING itu biasa , tp seiring waktu dan karena dijadikan bahan memaki maki , akhirnya jadi terkesan negatif ..
Sama halnya yg saya temuin dulu, disuatu daerah yaitu kira2 begini :
Suatu ketika pas lagi ngobrol dengan orang2 dilingkungan baru secara sengaja saya mengatakan "cangkem" kepada seseorang , dan respon orang tersebut setelah denger kata2 dari saya adalah malah menasehati , katanya "mas nek iso ojo ngomong cangkem , luwih apik mulut ,soale kata cangkem nek kene kesane negatif tur ora sopan" translate = "mas kalo bisa jangan bilang 'cangkem' , lebih baik 'mulut' , soalnga kata cangkem disini terkesan negatif dan kurang sopan" . saya langsung diam dan minta maaf saja ....
congor > cangkem > mulut
Mungkin dulu ngomong congor adalah hal biasa , karena seiring waktu dan seringnya kata trsbut dijadikan untuk memaki2 orang , akhirnya di sepakati secara tidak langsung sebagai kata yang kurang sopan , kemudia digunakanlah kata cangkem , dan seiring waktu pula kata tersebut sering digunakan untuk memaki "cangkemu" akhirnya dinilai kurang sopan juga , dan dipakailah kata mulut .
*Mau jajal memaki pakai kata2 lain
"dasar pinter luh" , "kupingmu kui"
Kita lihat hal lainya ...
Dalam hal berpakaian , melihat sejarah ,mungkin mahluk purba awalnya gak pake pakaian , semakin kesini dinilai bahwa semakin tertutup semakin baik dan sopan ...
Beberapa orang yang menilai sopan atau tidaknya orang lain, baik atau tidaknya orang lain dari yang dia lihat dan dia dengar saja atau bahkan dari pakaianya saja .
Ada juga orang melihat bukan dari yang tampak saja, tapi dari niat dan hasrat juga ...
*yangbelomsempatngelantur
Share This

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Designed By Blogger Templates | Distributed By Gooyaabi Templates